Monday, June 23, 2008

Singkirkan Goliat Anda!

Keselamatan yang kita terima dari Tuhan, kita terima dengan iman. Setiap orang diselamatkan ketika dia mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatinya bahwa Yesus sudah dibangkitkan Bapa dari antara orang mati.
Dalam hal ini ada dua aspek yang sangat penting dari keselamatan yaitu hati dan mulut, percaya dan mengaku. “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Rom 10:10).
Kita dibenarkan karena percaya dengan hati kita, dan kita diselamatkan karena kita mengaku dengan mulut kita.
Arti Keselamatan
Diselamatkan dalam dlam bahasa aslinya (Yunani) Soteria memiliki arti dilepaskan, dibebaskan, diberkati, disembuhkan, diberi damai sejahtera.
Jadi kita mendapatkan kunci untuk menerima keselamatan dan semua berkat Tuhan lainnya yaitu melalui pengakuan kita. Kita disembuhkan karena pengakuan kita, kita mendapatkan jawaban atas doa-doa kita karena pengakuan kita, kita berhasil karena pengakuan kita, kita masuk surga karena pengakuan kita. Kita hidup di dunia ini juga karena pengakuan iman kita.
Bahkan segala sesuatu dalam hidup kita harus didasarkan pada pengakuan iman kita karena “segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa” (Roma 14:23).

Perkataan Iman
Iman yang kita miliki dan dihormati di hadapan Tuhan adalah iman yang memiliki roh yaitu percaya dan mengaku, percaya dan berkata-kata. Paulus berkata dalam 2Korintus 4:13 “Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.”
Iman yang diucapkan dan diakui di hadapan Tuhan akan membuat iman itu berlipat ganda dalam diri kita, karena Alkitab berkata: “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Saat kita mengakui dengan mulut kita tentang apa yang kita percayai di dalam hati kita, iman kita itu semakin bertumbuh dan semakin bertambah-tambah.
Ketika dua belas murid minta agar iman mereka ditambahkan, Tuhan Yesus menjawab bahwa iman yang sebesar biji sesawi saja jika diucapkan akan mendatangkan mujizat.
Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu" (Lukas 17:5-8).
Kita sering kali terpaku kepada ukuran besarnya iman yang dinyatakan di dalam ayat ini tetapi melupakan esensi paling mendasar yang disampaikan oleh Tuhan Yesus bahwa iman itu menjadi efektif jika diucapkan, iman itu bekerja jika iman itu diakui, iman ituberguna bagi diri kita jika diproklamasikan.

Sebesar Biji Sesawi
Apa maksud dari iman sebesar biji sesawi? Iman sebesar biji sesawi berbicara tentang iman yang di dalamnya ada kehidupan. Dan iman yang hidup akan menjadi berguna bagi kita jika iman itu diucapkan.
Kita dapat memiliki iman yang benar, kita dapat memiliki iman yang sebesar biji sesawi atau sebesar gunung, tetapi jika iman itu tidak dikatakan tidak akan bermanfaat bagi kita.
Iman kita hanya akan berhasil jika kita percaya sungguh-sungguh di dalam hati kita dan mengakui iman kita itu dengan mulut kita.

Goliat ditaklukkan
Ketika Daud datang ke medan perang di perkemahan orang-orang Israel yang sedang berhadapan dengan orang-orang Filistin dan mendengar tantangan dari Goliat, imannya bergejolak di dalam hatinya. Dia tidak menyimpan imannya di dalam hatinya untuk dirinya sendiri, tapi Daud mulai mengatakan apa yang dipercayainya sehingga kakak Daud yang juga ada di perkemahan tentara Israel mulai gerah dengan Daud dan marah. Tetapi Daud berkata bahwa ada alasan mengapa dia bertanya. 1Samuel 17:29 Tetapi jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat sekarang? Bukankah ada sebuah alasan?” – KJV (And David said, What have I now done? [Is there] not a cause?.)
Daud berkata bahwa ada sebuah alasan mengapa dia memperkatakan imannya. Apa alasan Daud? Alasan Daud adalah mengenyahkan Goliat.
Daud memiliki iman sebesar biji sesawi dan Daud menghendaki agar gunung Goliat yang ada di hadapannya terbantun dan tertanam di dalam laut. Tapi gunung ini tidak akan taat begitu saja, dia harus mendengar perintah, dia harus mendengar perkataan yang penuh iman dari Daud. Goliath tidak akan takluk jika Daud hanya diam saja.
Apakah Anda memiliki sebuah alasan untuk memperkatakan iman Anda? Sekalipun Daud berkata bahwa ada sebuah alasan, namun kalau kita mendalami lebih jauh, paling tidak ada tiga alasan yang mendorong Daud untuk memproklamirkan imannya (1Samuel 17:23-26).

1. Daud ogah mendengar cemooh
Daud tidak ingin mendengar cemooh atau gossip. Banyak orang suka mendengar gossip dan menikmatinya, tetapi Daud tidak. Dia tidak dapat menutup telinganya terhadap gossip karena itu Daud harus melenyapkan sumber dari gossip itu dan mengenyahkan cemoohan yang dilontarkan musuh kepada umat Tuhan. Itulah sebabnya mengapa hatinya mulai panas dan amarah memenuhi hatinya.

2. Daud ingin mendapatkan hadiah
Di balik setiap permasalahan ada hadiah dan upah yang menanti. Setiap ujian yang kita lewati membawa kita kepada wawasan yang lebih besar akan luas akan kasih Tuhan dan kebaikan Tuhan. Orang-orang lain lari dari masalah, Daud justru menghadapi masalah dengan memproklamasikan imannya kepada masalah itu.

3. Daud ingin masalah yang dihadapi Israel selesai “hari ini”
Saul dan orang-orang Israel mungkin saja mempunyai iman yang sama seperti yang iman dimiliki Daud namun masalahnya tetap tidak terselesaikan karena gunung hanya akan terbantun jika iman yang sebesar biji sesawi itu diucapkan. Empat puluh hari berhadapan dengan Goliat bukanlah waktu yang singkat. Harus ada seseorang yang tampil untuk memproklamirkan imannya agar Goliat dikalahkan “hari ini”.
Daud memiliki iman bahwa masalah Israel selesai pada hari ini juga (1Samuel 17:46).

Pdt Agus Marada

Friday, June 13, 2008

Kekuatan Lidah

Hidup dan Mati

Alkitab menjelaskan berkali-kali bahwa mulut kita dapat membawa kutuk maupun membawa berkat dalam hidup kita. Bahkan “Hidup dan mati dikuasai lidah” (Amsal 18:21). Mulut dapat membawa seseorang ke dalam kesukaran dan mulut juga dapat membawa seseorang ke dalam kehidupan yang menyenangkan. Karena itu Tuhan memerintahkan agar kita menjaga mulut kita (Mikha 7:5). Juga dalam Amsal 13:2-3 Tuhan berkata, “Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.
Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.” Ini merupakan pengertian dari dunia roh yang baru saja kita lihat sekilas. Lihat saja apa yang Tuhan katakana kepada kita dalam Amsal 21:23, “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.”
Kita harus menyadari bahwa mulut kita sangat berpengaruh dalam menentukan keberadaan kita dalam dunia jasmani maupun dunia rohani. Kutuk adalah sebuah kenyataan yang berasal dari dunia roh, dan ini sangat serius bagi setiap kita. Itulah sebabnya Yesus mati dengan cara yang sangat khusus agar kita terbebas dari setiap kutuk termasuk yang diakibatkan oleh mulut kita.

Kurangnya Pengetahuan

Mengapa mulut seseorang dapat menjerumuskan orang itu ke dalam kutuk?
Tuhan berkata, “UmatKu binasa karena tidak mengenal Tuhan” (Umat-Ku sudah dibinasakan karena kurangnya pengetahuan” – Hosea 4:6 – KJV). Hal terbesar yang dapat membinasakan kita dan menghalangi berkat adalah kurangnya pengenalan akan Tuhan. Kita sering mendengar orang berkata, “Kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Bolehkah saya mengatakan dengan penuh hormat bahwa Tuhan Yesus tidak pernah berkata seperti itu? Yang Yesus katakan adalah bahwa kebenaran yang Anda ketahui atau kebenaran yang Anda mengerti itulah yang akan memerdekakan Anda. “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:32).
Kesaksian Larry Huch:
Ketika saya (Larry Huch) mempelajari bahwa Yesus telah menghancurkan kutuk dalam hidup saya, saya dibebaskan dari obat-obatan, kemarahan dan kemiskinan. Saya sudah menjadi seorang Kristen; Yesus telah membayar harga untuk kebebasan saya, terobosan saya. Kebenaran itu telah ada di sana, tetapi saya belum dibebaskan sampai saya mengetahui atau memahami kebenaran itu. Ingatlah sekali lagi apa yang dikatakan Tuhan kepada kita di dalam Hosea 4:6, “UmatKu binasa” – bukan seluruh dunia, bukan mereka yang tidak mengenal Tuhan, tetapi mereka semua yang mengasihi Tuhan, mereka semua yang sudah “lahir baru”, mereka yang sedang melayani Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub. “Umat-Ku binasa.” Mengapa? Mengapa musuh dapat terus mengalahkan kita? Mengapa dia dapat datang dan melawan darah Yesus? Mengapa dia dapat mengalahkankan semua janji Tuhan? Mengapa? “Karena tidak mengenal Tuhan! (karena kurangnya pengetahuan – Amos 4:6 – KJV).
Jadi kita harus memahami dengan pasti bahwa setiap kutuk kita sudah dihancurkan oleh darah Yesus di atas kayu salib.
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13).

Jangan ijinkan roh jahat itu kembali!

Tuhan Yesus memperingatkan bahwa roh-roh jahat yang menghalangi berkat Tuhan dan diusir keluar dari kehidupan seorang percaya dapat datang kembali dan membawa kutuk-kutuk ke dalam kehidupan seseorang.
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.
Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur.
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula" (Lukas 11:24-26).
Ketika seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, dosa-dosanya diampuni, kuasa Tuhan dan berkat-berkatNya dilepaskan atas orang itu. Juga pekerjaannya diberkati.Hujan akan turun, hama dan serangga penghancur tanaman tidak akan datang. Hasil panen melimpah. Musuh dikalahkan. Kesehatan dan kesembuhan akan ada di tanahnya. Hidup akan lebih baik, lebih manis, penuh sukacita dan berkat.
Namun ini barulah permulaannya, iblis sedang berusaha untuk kembali.
Tapi jika roh jahat itu kembali – seekor binatang selalu dilatih untuk kembali ke tempat dia diberi makan, diberi minum, dan dirawat – maka roh jahat itu akan membawa kembali kutuk-kutuk yang yang ada bersamanya. Meskipun dosa-dosa sudah dihapuskan. Meskipun darah Yesus sudah dicurahkan. Kutuk-kutuk yang datang kembali akan menghalangi berkat-berkat Tuhan atas hidup Anda.
Jadi Yesus sedang mengajar kita. Kita “dilahirkan kembali”, hidup kita bersih, dan kita telah mengusir keluar iblis. Kita telah mengusir kemiskinan, penyakit, hutang, kemarahan, kecanduan, perceraian, kegagalan, atau apa pun juga yang digunakan musuh untuk menghalangi kita untuk menerima berkat-berkat yang untuknya Anak Domba kita sudah mati. Kita telah mengusirnya keluar dan menghardiknya, dan roh jahat itu memang pergi – untuk sementara. Ya, untuk sementara waktu kelihatan semuanya baik-baik saja. Sepertinya kita telah memperoleh kemenangan, semuanya menyenangkan. Dan kemudian tiba-tiba, semuanya kembali seperti dulu lagi, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Apa yang terjadi? Apa yang salah? Apakah janji-janji Tuhan tidak benar? Apakah musuh lebih kuat dari darah Yesus? Tentu tidak! Ketika roh jahat datang, dia menemukan rumah itu bersih, tetapi pintunya terbuka; dan dengan senang dia masuk kembali ke sana.

Tutup Pintu itu dengan Darah Yesus!

Ketika Tuhan memusnahkan anak-anak sulung di Mesir, anak-anak sulung orang Israel yang juga pada saat itu berada di Mesir tidak dimusnahlkan karena malaikat maut tidak dapat masuk melalui pintu-pintu riumah orang-orang Israel yang sudah ditutup dan diolesi dengan darah anak domba Paskah.
Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir (Keluaran 12:13).
Saya mendorong Anda untuk menemukan pintu yang terbuka itu dan menutupnya dengan darah Yesus, Anak Domba Paskah kita (2Korintus 5:7) untuk selamanya. Pesach dalam bahasa Ibrani artinya “melewati” dan juga “untuk berdiri melindungi”.
Tuhan sedang berkata kepada kita semua: “saat Aku melihat darah dari Domba Paskahmu, darah Yesus, Aku akan berdiri di depan pintu keluargamu, pintu hidupmu, dan melindungimu dari kematian. Aku akan menghentikan roh jahat yang membawa kematian pada pernikahanmu. Aku akan melindungimu dari seseorang yang membawa kematian dalam keuanganmu.
Aku akan melarang roh jahat itu membawa penyakit ke dalam tubuhmu. Aku akan melindungi anak-anakmu dari seseorang yang ingin menghancurkan mereka dengan narkoba dan dosa-dosa.”

Segambar dengan Tuhan

Kita diciptakan segambar dengan Tuhan dengan kemampuan untuk menciptakan dan menghancurkan. Kita harus menghindari perkataan jahat yang menghalangi berkat Tuhan dari hidup kita. Perkataan jahat (Loshon Hora – Ibrani) artinya kutuk dari gossip dan fitnah.
Fitnah, bisik-bisikan – 2Kor 12:20
Yang tidak menyebarkan fitnah – Mazmur 15:1-3
Menyebarkan fitnah – Imamat 19:16
Menyebarkan kabar bohong – Keluaran 23:1
Saat kita mencoba untuk menyakiti orang lain melalui gossip, kita dapat meninggalkan sebuah pintu yang terbuka bagi kutuk-kutuk untuk masuk ke dalam hidup kita, kadang-kadang 7 kali lebih buruk dari pada sebelumnya.
Kata-kata jahat (fitnah dan gossip) yang kita ucapkan adalah sarang tempat roh-roh jahat hinggap dan memabwa kutuk-kutuk ke dalam kehidupan kita. Saat kita berbicara melawan seseorang, kita sedang membuka pintu bagi penyakit fisik.
Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena (Amsal 26:2).
Yang dibenci TUHAN … seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara (Amsal 6:16-19).
Iblis berusaha agar kita terikat dengan yang Tuhan benci dan najis.
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang" (Mat 15:11).
Maksud Iblis adalah agar kutuk terus menghalangi kita untuk menerimai berkat-berkat Tuhan. Inilah saatnya bagi kita untuk bertobat dan berkata “Tidak!” kepada Iblis.
Saat ini kita akan menghancurkan kutuk perkataan jahat (loshon hora) yang menghalangi berkat dalam setiap area kehidupan kita kita. Bersiaplah untuk kemakmuran, kesembuhan, melihat keluarga Anda diselamatkan, untuk setiap mujizat yang sedang Anda nantikan.
Berdoalah bersama saya:
Bapa, saya datang kepadaMu saat ini di dalam nama Tuhan Yesus. Saya mohon pengampunanMu atas saya sari dosa perkataan jahat yaitu fitnah dan gossip. Saya bertobat. Sekarang saya datang dengan persetujuan darah Yesus bahwa kutuk dihancurkan dan dibalikkan dalam setiap area kehidupan saya. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Pdt Agus Marada

Monday, June 2, 2008

Kekuatan Kreatif dari Lidah

Dengan mempelajari firman Tuhan secara komprehensif, kita akan menyadari bahwasetiap kita memiliki kuasa kehidupan atau kematian, berkat atau kutuk, dalam kata-kata yang kita ucapkan dan kata-kata yang ijinkan untuk diucapkan orang lain tentang kita, kehidupan kita, anak-anak kita, pernikahan kita, keuangan kita dan semua hal lainnya. Kata-kata dapat melepaskan janji-janji Tuhan, dan kata-kata dapat menghalangi janji-janji Tuhan. Ada kekuatan kreatif di balik kata-kata yang kita ucapkan.
Setiap kita akan mengucapkan sesuatu pada hari ini. Mengapa tidak mengakui hal-hal yang baik dalam hidup? Hasrat Tuhan adalah agar setiap kita memperoleh berkat dan kemakmuran, dan kuassa untuk mendapatkannnya adalah melalui apa yang Anda akui atau ucapkan.
Sayangnya, kuasa lidah tidak terbatas untuk mengucapkan kata-kata positif dan melihat hal-hal itu terjadi. Ketika kita mengucapkan kata-kata negatif, kita kemudian melihat juga bahwa hal-hal yang mengatif terjadi.
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (Amsal 18:21). Menurut ayat ini perkataan kita memegang kuasa hidup atau mati. Kita seharusnya tidak menolak peringatan ini karena itu datang dari Tuhan sendiri!
Sesuai Keyakinan Iman Anda
Ketika dua orang buta meminta kepada Yesus untuk disembuhkan, Yesus berkata, “Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Matius 9:29).
Perhatikan bahwa Yesus mengatakan “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Dia tidak berkata, menurut imanmu yang positif, Aku akan membawa sebuah berkat kepadamu, tetapi jika kamu memiliki iman yang negatif, Aku hanya akan mengabaikannya.” Tidak, di sini Yesus berkata bahwa – iman yang positif melepaskan berkat-berkat, iman yang negatif melepaskan kutuk-kutuk.
Bagaimana iman dan kata-kata Anda berhubungan untuk menghilangkan kutuk dan melepaskan berkat?
Sekarang iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (brani 11:1 – KJV).
Yang kita Harapkan
“Harapkan” berbicara tentang apa yang Anda harapkan secara pribadi untuk diri sendiri, keluarga Anda dan masa depan Anda. Apa keinginan-keinginan pribadi Anda, kebutuhan-kebutuhan pribadi Anda, mimpi-mimpi pribadi Anda. Apa yang Anda harapkan? Apa yang sepenuhnya Anda harapkan untuk Tuhan lakukan? Ketika Tuhan berkata bahwa iman kita adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, Dia sedang memberikan kita sebuah undangan terbuka tanpa batas.
Seringkali kita menggunakan kata berharap dengan asumsi bahwa kesempatan kita adalah 50% atau fifty-fifty, mungkin hal ini akan terjadi dan mungkin hal ini tidak akan terjadi. Harapan bukanlah “Mungkin hal itu akan terjadi.” Pengharapan di sini berarti sesuatu yang saya harapkan sepenuhnya akan terjadi. Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan (Filipi 1:20).

Dasar dari segala sesuatu
Sekarang iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Dasar berarti: milik, keyakinan, jaminan, surat bukti, memberikan tempat berpijak kepada.
Dengan kata lain, dasar berarti jaminan, surat bukti hak milik, untuk sesuatu yang Anda harapkan. Dan kunci untuk membuka dan menutup semua hal yang Anda harapkan adalah iman Anda. Iman adalah bukti dari hal-hal yang belum kita lihat.

Mengaku tiga kali
Pernahkah Anda bertanya mengapa Yesus membuat Petrus mengaku tiga kali bahwa dia mengasihi Yesus (Yohanes 21:15-17)?
Kata-kata membawa berkat dan kata-kata membawa kutuk. Petrus harus mengakui 3 kali bahwa dia mengasihi Yesus untuk menghapuskan kutuk yang telah ditaruhnya atas dirinya sendiri dengan menolak (menyangkal) Yesus 3 kali.
Pernahkan Anda mengucapkan kata-ka ta negative mengenai keuangan Anda, anak-anak Anda, pernikahan Anda? Setiap kata-kata negative yang telah Anda ucapkan, Anda perlu untuk membatalkan kutuk tersebut dan melepaskan berkat dengan mengucapkan kata-kata positif.

Seperti yang kamu katakan di hadapanKu
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu (Bilangan 14:28).
Dari 12 pengintai yang kembali dari mengintai tanah Kanaan, 10 orang mempengaruhi seluruh orang Israel untuk mengucapkan kata-kata negatif. Sebagai akibatnya kata-kata negatif mereka itu menahan mereka untuk menerima berkat-berkat yang sudah dipersiapkan Tuhan bagi mereka. mereka harus menghabiskan sisa hidup mereka di padang gurun dengan tidak masuk tanah perjanjian.

Ucapkan berkat untuk diri Anda dan keluarga Anda!

Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi YAHWEH, Tuhanmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh YAHWEH, Tuhanmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya (Ulangan 30:14-16).
Jika Anda ingin diberkati dan menikmati semua yang baik yang sudah dijanjikan Tuhan bagi hidup Anda, praktekkanlah langkah-langkah berikut ini:

1. Apa yang Anda yakini?
Arahkan hati Anda kepada Tuhan. Seperti apakah Tuhan itu bagi Anda? Apakah Tuhan itu baik atau jahat?
Bagaimana Anda melihat diri Anda sendiri di hadapan Tuhan?
Apa yang Tuhan akan senang sekali untuk lakukan pada Anda dan untuk kepentingan Anda. Apa yang akan Tuhan lakukan bagi hidup Anda jika Anda menyenangkan hatiNya?
Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia (Amsal 23:7).

2. Dasar pengharapan Anda
Dengan asumsi bahwa Anda sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda secara pribadi. Maka Tuhan adalah Bapa bagi Anda. Apakah yang Anda harapkan dari Bapa Anda?
Apakah yang Anda inginkan bagi hidup Anda, keluarga Anda, pekerjaan Anda, karir Anda, gereja Anda, masa depan anak-anak Anda?
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Tuhan telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Roma 5:5).

3. Ucapkan minimal tiga kali
Setelah Anda menetapkan apa yang Anda yakini dan inginkan dengan sepenuh hati Anda, inilah saatnya untuk mengucapkan keinginan Anda itu di hadapan Tuhan.
Akui dengan mulut Anda apa saja yang menjadi keyakinan iman Anda, sebab dengan demikian Anda sedang memberikan roh kepada iman Anda. Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata (2Korintus 4:13).

4. Praktekkan setiap hari
Lakukan hal ini terus menerus selama jangka waktu minimal 40 hari. Itu akan mengubah hidup Anda.

Menubuatkan Berkat!
Saya menginginkan Anda untuk mulai menubuatkan berkat Tuhan atas diri Anda sendiri dan keluarga Anda dan berhenti untuk menubuatkan kutuk. Menurut perkataan yang kita ucapkan. Mulailah membicarakan janji-janji Tuhan. berhentilah melihat kepada para raksasa. Berhentilah melihat kepada badai dan gelombang. Berhentilah berbicara mengenai masalah-masalah dan mulailah mengakui janji-janji. Bernubuatlah atas diri Anda sendiri, keuangan Anda, keluarga Anda, dan masa depan Anda tentang hal-hal yang telah Yesus bayar dengan darahNya (Wahyu 12:10-11).

Bapa, saya datang di hadapanMu sekarang, dalam nama Yesus, dan menyatakan bahwa setiap kutuk yang telah hadir atas saya, keluarga saya dan keuangan saya, dalam segala cara, dengan perkataan yang telah saya ucapkan, dipatahkan dan diputarbalikkan di dalam nama Yesus mulai saat ini.
Dan, Bapa, saya bernubuat bahwa keluarga saya dan saya akan melayani Tuhan. Kemakmuran itu milik saya. Keselamatan milik saya. Kelepasan milik saya. Kesembuhan milik saya. Saya mengklaimnya dan saya mengucapkannya menjadi nyata di dalam dir saya dan hidup saya. Di dalam nama Yesus. Amin!

Friday, October 5, 2007

Hidup Dalam Kuasa Tuhan

Orang-orang percaya dipanggil Tuhan untuk hidup dalam suasana yang berbeda yaitu alam penuh petualangan bersama Tuhan. Dalam perjalanan bersama Tuhan ini ada jaminan pemeliharaan, perlindungan, dan kepastian tujuan.
Namun dalam Yeremia 14:10-12, kita menemukan bahwa kuasa Tuhan tidak dapat bekerja dalam kehidupan orang-orang percaya sebab ada begitu banyak dosa dan kejahatan yang belum diakui di hadapan Tuhan.
Orang-orang Israel (Yehuda) menolak kehidupan penuh kuasa yang sangat menyenangkan ini karena mereka berbuat dosa dan menyakiti hati Tuhan.
Orang-orang Israel merupakan gambaran yang sangat pas bagi orang-orang Kristen secara keseluruhan pada masa ini. Sedangkan Yehuda adalah representasi dari orang-orang percaya yang suka memuji Tuhan (Yehuda artinya pengucapan syukur atau pujian). Israel ditolak dan Yehuda tidak ada kuasa karena dosa belum terselesaikan.

Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat bagaimana kuasa Tuhan dapat bekerja dalam kehidupan orang-orang percaya.
1. Doa Syafaat
"Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!” (Yer 14:11).
Kuasa Tuhan bekerja karena ada doa-doa syafaat yang dinaikkan oleh orang-orang yang peduli akan nasib orang lain. Jika Anda peduli akan nasib keluarga anda, lakukanlah doa syafaat untuk mereka. Kita dipanggil untuk menjadi imam-imam bagi Tuhan yaitu kehidupan yang penuh doa.
Doa adalah seumpama nafas dalam kehidupan orang-orang percaya. Kehidupan yang tanpa doa adalah kehidupan yang mati. Yeremia adalah seorang pendoa dan dia berdoa untuk kebaikan orang-orang Yehuda. Tetapi karena sudah tidak mungkin lagi kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan orang-orang Yehuda, Tuhan berfirman kepada Yeremia, “Berhenti berdoa bagi mereka!“
Jika seseorang tidak mau bertobat maka kuasa Tuhan tidak dapat bekerja dalam hidupnya sekali pun ada orang yang berdoa syafaat untuk kebaikan orang tersebut.
Doa mendatangkan kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan orang yang berdoa dan dalam kehidupan orang yang didoakan.
2. Puasa
“Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; …” (Yer 14:12).
Puasa membuat kuasa Tuhan bekerja lebih efektif lagi dalam kehidupan setiap orang percaya. Ketika seseorang berpuasa, keinginannya menjadi selaras dengan keinginan Tuhan.
Puasa yang disertai doa yang sungguh-sungguh akan mengubah perjalanan sejarah dan masa depan seseorang ataupun masa depan sebuah bangsa.
Ketika orang-orang Niniwe mendengar khotbah Yunus dan mereka berpuasa serta berdoa mereka terhindar dari kehancuran (Yunus 3:1-10).
Sebelum memulai pelayananNya, Tuhan Yesus berdoa dan berpuasa selama 40 hari dan 40 malam.
Rasul Paulus juga berpuasa selama 3 hari 3 malam segera setelah pertobatannya.
Dalam khotbah di bukit, Tuhan Yesus menekankan bahwa puasa itu sangat penting dan ada upah bagi mereka yang melakukannya.
Setelah berpuasa, Tuhan Yesus diluasai oleh Roh Kudus dan mulai berkhotbah, mengajar, menyembuhkan orang-orang sakit, dan mengusir setan-setan. “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu” (Lukas 4:14). Yesus berjalan dalam kuasa Roh sesudah Ia berpuasa. Sudah seharusnyalah kita juga berpuasa seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, jika kita ingin berjalan dalam kuasa Roh yang sama seperti yang dialami Yesus.
3. Memberi Persembahan
“Sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka,” (Yer 14:12).
Hidup kita adalah sebuah persembahan bagi Tuhan entah itu menyenangkan Tuhan atau tidak. Dengan membawa persembahan harta atau uang kita kepada Tuhan akan membuat kuasa Tuhan bekerja lebih dahsyat lagi dalam kehidupan kita. Pernahkan Anda menyadari bahwa saat Anda memberi persembahan Anda diperhatikan oleh Tuhan? (Markus 12:41-44).
Dalam ayat-ayat ini kita melihat bahwa persembahan yang membuat Tuhan tertarik untuk menyatakan kuasanya adalah yang diberikan:
• Dari kekurangan kita
Kita memberi persembahan bukan hanya ketika kita mengalami kelimpahan segala-galanya. Justru persembahan menjadi sebuah korban yang menyenangkan Tuhan ketika kita memberi dari kekurangan kita.
• Dari semua yang ada pada kita
Bukan dari harta orang lain atau hasil curian atau korupsi. Persembahan kita haruslah merupakan bagian dari hidup kita.
• Dari seluruh nafkah kita
Tuhan memberkati orang yang bekerja dan menerima upah. Jadi persembahan kita haruslah persembahan yang berasal dari hasil keringat kita.

Tuesday, May 15, 2007

Carilah WAJAH TUHAN

Carilah Tuhan dan KekuatanNya

Raja Daud mengajak setiap kita untuk mencari Tuhan dan kekuatanNya serta wajahNya. Sebuah ajakan yang sangat memukau dari seorang raja yang terus dikenang selama ribuan tahun (tepatnya sudah lebih dari 3000 tahun).
Kalau kita menyimak kehidupan Daud, kita menemukan bahwa dia adalah seorang yang sangat sederhana tetapi memiliki hati yang selalu haus akan Tuhan. Dari kandang domba dan padang penggembalaan, Tuhan mengangkat kehidupan Daud menjadi seorang yang sangat terhormat dan menjadi pemimpin puncak yang memiliki otoritas tertinggi di dalam masa hidupnya.

Carilah TUHAN dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu (1 Tawarikh 16:11).

Dari pengalaman pribadinya, raja Daud menyatakan bahwa yang paling penting dalam hidup kita adalah mencari Tuhan. Dia sudah membuktikan kesetiaan Tuhan di sepanjang hidupnya sehingga diakhir hidupnya raja Daud bersumpah, “Demi TUHAN yang hidup yang telah melepaskan nyawaku dari segala kesesakan” (1 Raja-raja 1:29). Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah bagaimana cara kita mencari Tuhan dan kekuatanNya? Bagaimana mencari wajah Tuhan?

1. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukanNya (1 Tawarikh 16:12)
Hal pertama yang dapat kita lakukan dalam mencari Tuhan adalah dengan merenungkan perbuatan-perbuatanNya dalam hidup kita. Ada banyak perbuatan baik yang telah kita alami bersama Tuhan di sepanjang hidup kita sehingga rasanya tidak sulit bagi kita untuk mengingat-ingat pekerjaan-pekerjaan Tuhan.
Bahkan raja Daud seringkali ketika mengalami masalah-masalah yang sulit harus memotivasi dirinya untuk mengingat kebaikan Tuhan, seperti dalam Mazmur 103:2, raja Daud berkata kepada jiwanya, “… dan janganlah lupakan segala kebaikanNya”.
Apa sajakah perbuatan baik Tuhan dalam hidup kita? “Dia yang mengampuni segala kesalahanmu dan menyembuhkan segala penyakitmu …” (Mazmur 103:3-5).
Kita dapat mencari Tuhan dengan mengingat-ingat perbuatan yang sudah dilakukanNya dalam hidup kita.

2. Bernyanyilah bagi TUHAN (1 Tawarikh 16:23)
Nyanyian pujian kita kepada Tuhan akan menarik hadirat Tuhan turun ke dalam hidup kita. Ketika kita menyanyikan nyanyian-nyanyian pujian kepada Tuhan, kekuatan Tuhan dinyatakan dalam hidup kita. Bandingkan penggantian kata yang yang terjadi antara Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama berikut: “dasar kekuatan” dalam Mazmur 8:3 diganti dengan “puji-pujian” ketika dikutp dalamMatius 21:16.
Jadi nyanyian puji-pujian dari seorang yang memiliki hati seperti bayi akan mendatang kekuatan Tuhan dalam hidup kita.

3. Berilah kepada TUHAN kemuliaan namaNya, bawalah persembahan (1 Tawarikh 16:29)
Bawa persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Persembahan apa yang menyenangkan hati Tuhan? Paulus menulis dalam Roma 12:1 “… persembahkanlah tubugmu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan …” Persembahan tubuh kita adalah persembahan yang sangat menyenangkan Tuhan. Kita dapat mempersembahkan tubuh kita dengan ketaatan kita kepada firmanNya. Tuhan Yesus berkata, “Jikaseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu, … KAMI akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia (Yohanes 14:23).

4. Bersyukurlah kepada TUHAN (1 Tawarikh 16:34)
Pengucapan syukur adalah tanda kedewasaan rohani kiita di dalam Tuhan. Seorang yang dewasa rohaninya memiliki kehidupan yang terus-menerus mengalami hadirat Tuhan. Dia tinggal dalam hadirat Tuhan, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Raja Daud berkata, “Hatinya melekat kepada TUHAN (Mazmur 91:14).

Raja Daud memberi nasehat yang sangat berharga bagi kita untuk mencari Tuhan selalu. Jika saat ini Anda ada dalam pergumulan, mulailah mencari Tuhan. Jika Anda sedang mengalami sem,ua yang baik dalam hidup Anda, carilah Tuhan. Jika Anda lagi susah carilah Tuhan, jika Anda lagi senang carilah Tuhan. Sekali lagi Firman Tuhan menasehati kita: “Carilah TUHAN dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu” (Mazmur 105:4).

Pdt. Agus Marada

Thursday, May 10, 2007

Komunitas - Gaya Hidup Tuhan

KOMUNITAS - Gaya Hidup Tuhan

Pada hari-hari terakhir, rasul Paulus berkata bahwa kita akan menemukan masa-masa yang sukar (2Timotius 3:1). Kita perlu memperhatikan bagaimana kita bisa memiliki kehidupan yang kuat dalam hidup ini, agar tidak kandas atau gagal dalam pengiringan kita kepada Tuhan.
Sejak awal mula Tuhan sudah memberikan pedoman kepada kita bahwa ada kehidupan yang sudah teruji dan tidak pernah mengalami kegagalan yaitu gaya hidup Tuhan sendiri.
Dalam kitab Kejadian 1:26, kita menemukan bahwa Tuhan tinggal dalam komunitas. Kata “Kita” dalam ayat ini menunjuk kepada sebuah “persekutuan”. Tuhan bukanlah satu oknum yang hidup secara egosentris. Sebagai Tritunggal yang kudus tinggal dalam kebersamaan dan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya di antara Bapa, Putera dan Roh Kudus.

Bagaimana kita dapat hidup dalam gaya hidup yang diinginkan Tuhan?

1. Miliki gaya Hidup Tuhan – gaya hidup “KITA” (Kejadian 1:26)
Dengan mengetahui bahwa Tuhan hidup dalam persekutuan (komunitas), maka kita dapat memastikan bahwa gaya hidup yang benar adalah gaya hidup komunitas. Gaya hidup yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita adalah gaya hidup dalam komunitas. “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kejadian 1:26). Jika kita ingin hidup dalam kemenangan, maka kita perlu masuk dalam komunitas.

2. Melipatgandakan gaya hidup Tuhan – “Beranakcuculah …” (Kejadian 1:28)
Keinginan Tuhan dari awalnya adalah bahwa kita melipatgandakan gaya hidupn Tuhan melalui kelompok lain yang lahir sebagai bagian dari kedewasaan sebuah komunitas yang normal. Tuhan memberikan contoh pelipatgandaan ini melalui penempatan Adam dan Hawa di taman Eden. Komunitas Surga dilipatgandakan di Taman Eden, dan melalui Adam dan Hawa Tuhan ingin agar terus-menerus terjadi pelipatgandaan gaya hidup komunitas yang adalah gaya hidup Tuhan untuk memenuhi seluruh bumi.

3. Janji Tuhan untuk Komunitas – “… Aku ada …” (Matius 18:20)
Tuhan berjanji untuk hadir dalam setiap komunitas yang mengasihi nama Yesus. Komunitas yang terdiri dari dua atau tiga orang yang saling mengasihi dan bersekutu dalam nama Yesus. Dalam Yohanes 14:23, Tuhan berkata bahwa Bapa akan datang bersama dengan Tuhan Yesus untuk menyediakan komunitas bagi setiap orang yang mengasihi Tuhan Yesus dan menuruti firman Tuhan. Kehadiran Tuhan dalam sebuah komunitas akan membuat komunitas itu menjadi komunitas yang hebat.

Mengapa gaya hidup komunitas adalah gaya hidup yang kuat?

Di dalam komunitas menurut Pengkhotbah 4:9-12, kita akan dapat saling tolong menolong. Sebuah hubungan yang sehat harus melibatkan orang ketiga agar hubungan itu dapat bertahan lama, karena menurut Pengkhotbah, “… tali tiga lembar tidak mudah diputuskan.”

Apa yang mebuat kita tidak setia dalam komunitas?

Faktor-faktor penghalang untuk hidup dalam komunitas yang sehat adalah kesombongan, merasa tidak membutuhkan yang lain. Penundukan diri pada satu dengan yang lainnya dan adanya saling menghormati dan menghargai akan menyelesaikan masalah ini.
Faktor lainnya adalah bahwa kita sudah begitu lama hidup dalam gaya hidup yang berbeda (Efesus 2:1-2), sehingga kita perlu belajar dan menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang baru yang Tuhan inginkan dari kita (Efesus 2: 8-10).

Seperti apakah Gaya Hidup Tuhan atau Gaya Hidup Komunitas itu?

Gaya Hidup Tuhan adalah Gaya Hidup “Kita” yaitu persekutuan. Di dalam kersekutuan (komunitas) ini kita akan belajar untuk “hidup saling”, yang bertentangan dengan gaya hidup dunia dan iblis.
Gaya hidup Tuhan adalah:
· Memberi bukan mengambil
· Mengampuni bukan membenci
· Kebenaran bukan tipu muslihat
· Menundukkan diri bukan meninggikan diri
· Rendah hati dan bukan kesombongan
Inti dari gaya hidup Tuhan dapat ditemukan dan telah diringkaskan dalam 1Korintus 13:4-8, yaitu gaya hidup KASIH.

Pdt. Agus Marada
E-mail: batuhijauchurch@yahoo.com

Friday, May 4, 2007

Tertawa

Tertawa
Mazmur 126:1-5

Keadaan dunia yang sulit pada saat ini membuat orang-orang menjadi tertekan, kecewa, frustrasi, dan gampang tersinggung. Jika kita tidak memiliki pemahaman yang baik tentang situasi-situasi yang terjadi di sekitar kita aka membuat kita semakin tenggelam dalam perangkap iblis yang membinasakan dan menjadi tawanan musuh.
Menurut Matius 24:12 kejahatan (Inggris: lawlessness) semakin bertambah, keadaan yang tidak mengindahkan hukum atau aturan ini menimbulkan kegelisahan (Matis 24:6), penderitaan (Matius 24:7-8), pengkhianatan (Matius 24:9-10), kebencian dan kasih menjadi dingin.
Solusi untuk segala permasalahan ini menurut Amsal 17:22 “hati yang gembira adalah obat yang manjur …”
Matius 24:14 Injil yang adalah kabar baik, kabar kesukaan, kabar pengharapan, kabar gembira, kabar sukacita tentang kerajaan Tuhan harus diberitakan ke seluruh dunia. Injil atau kabar baik adalah kekuatan Tuhan yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16-17). Percaya kepada Injil berarti percaya kepada kabar kesukaan bahwa Tuhan menyediakan pertolongan bagi setiap orang yang percaya akan kebaikan dan kasih Tuhan yang dinyatakan melalui pengorbanan diriNya di dalam Yesus Kristus Tuhan.
Mazmur 126:1 dimulai dengan kabar pemulihan yang datang dari Tuhan. “Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion,” dalam bahasa Inggris ditulis “ketika Tuhan membawa kembali orang-orang Sion yang tertawan”.
Dalam ayat-ayat berikutnya di pasal yang indah ini dijelaskan tentang tanda-tanda orang-orang yang sudah mengalami pemulihan:

1. Seperti orang-orang yang bermimpi (Mazmur 126:1), keadaannya sertolak belakang dengan apa yang dialaminya sebelumnya, seperti langit dan bumi. Apa yang terjadi pada saat dipulihkan sangat tidak masuk akal sehingga kita sampai geleng-geleng kepala dan sepertinya sedang ada dalam alam mimpi.

2. Mulut kita penuh dengan tertawa (Mazmur 126:2), hati yang bersukacita akan meluap melalui mulut yang penuh dengan tawa. Perlu dicatat di sini bahwa mulut yang tertawa hanya terjadi ketika pemulihan itu sudah dialami sepenuhnya.

3. Lidah kita dengan sorak sorai (Mazmur 126:2), dalam bahasa Inggris dikatakan “lidah kita penuh dengan nyanyian”. Nyanyian pengucapan syukur oleh karena apa yang Tuhan sudah kerjakan dalam hidup kita.

4. Menuai dengan sorak sorai (Mazmur 126:5), ini menunjukkan kepuasan hati yang tidak dapat dimiliki di luar Tuhan. Kita dapat saja menuai dengan bersungut-sungut karena tidak puas dengan apa yang menjadi upah atau hasil kerja kita, di sini firman Tuhan berkata bahwa kita menuai dengan sorak-sorai menunjukkan keadaan hati yang meluap dengan sukacita karena Tuhan memberkati setiap pekerjaan tangan kita sehingga kita menuai seratus kali ganda karena panen yang melimpah sehingga sorak-sorai tidak terhindarkan.

5. Pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya (Mazmur 126:6), “doubtless with rejoicing” tanpa kekuatiran dan penuh kesukaan. Orang yag sudah mengalami pemulihan dari Tuhan tidak hidup dalam keraguan tetapi hidup dalam kepastian akan penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidupnya dan karena itu dia dipenuhi dengan sukacita.

Kalau kita meringkaskan dengan satu kata tentang tanda bahwa seseorang sudah dipulihkan Tuhan maka tidak ada kata lain yang paling pas selain “TERTAWA”. Secara logika apa yang akan kita tertawakan?

1. Diri Sendiri. Ada banyak alasan kita dapat menertawakan diri sendiri, antara lain karena kebodohan-kebodohan kita di masa lalu. Ada begitu banyak hal-hal konyol yang semestinya tidak kita lakukan, tetapi karena kebodohan kita akhirnya kita terlibat dalam berbagai macam masalah, tekanan dan kekecewaan. Dan sekarang ketika Tuhan sudah memulihkan keadaan kita, kita dapat menertawakan hal-hal bodoh dan konyol tersebut yang pernah kita lakukan di masa lalu. Kita juga dapat menertawakan keanehan-keanehan yang kita miliki sehingga orang-orang menyebut kita nyentrik sendiri. Biasanya hal ini menyangkut kekeraskepalaan, keegoisan dan kesombongan kita. Saat ini ketika Tuhan sudah memulihkan kita, kita dapat melihat dan menertawakan diri sendiri mengapa kita kok merasa begitu penting dan begitu angkuh dan akhirnya kita dapat bersyukur bahwa hanya oleh karena anugerah Tuhan maka kita ada sebagai mana kita ada pada saat ini. Tertawakanlah diri Anda sepuas-puasnya, dan ajak orang-orang lain untuk bersama-sama dengan Anda menertawakan diri Anda sendiri. Dijamin bahwa jika Anda membiasakan diri untuk mengajak orang lain menertawakan diri Anda sendiri, Anda akan terbebas dari sakit hati ketika orang lain menertawakan diri Anda karena sudah pasti Anda dengan rendah hati dan berbesar hati sudah menerima bahwa diri Anda memang pantas ditertawakan.

2. Masalah-masalah kita. Cara terbaik untuk menghadapi masalah-masalah kita buka dengan kuatir, stress, menangis dan putus asa tetapi dengan tertawa. Ketika Tuhan menghadapi musuh-musuhNya, Dia tertawa (Mazmur 2:1-4). Ketika menghadapi hal-hal yang tidak enak dalam hidup kita tertawalah. Ada kesulitan yang sulit untuk kita atasi? Ini waktunya untuk tertawa. Tertawa akan keterbatasan diri kita dan mulai mempercayai Tuhan bahwa bersama dengan Tuhan tidak ada yang mustahil. Apakah Anda sedang menghadapi orang-orang yang sulit di sekeliling Anda yang memusuhi Anda? Tertawalah. Ada oposisi? Tertawalah. Mengapa Anda tidak langsung mulai tertawa pada saat ini juga? Ataukah Anda memang sudah tidak punya masalah lagi?

3. Hari depan kita. Bukti bahwa Anda sudah mempercayakan masa depan Anda kepada Tuhan adalah dengan tertawa (Amsal 31:25). Dari pada menguatirkan masa depan, lebih baik Anda tertawa. Tuhan Yesus berkata supaya kita tidak boleh mennguatirkan masa depan, justru Tuhan Yesus berkata agar kesusahan sehari cukup untuk sehari saja, dan Tuhan Yesus tidak melarang kita untuk menertawakan hari depan kita. Namun kita justru melakukan apa yang dilarang Tuhan yaitu kuatir dan tidak mau melakukan hal yang tidak dilarang oleh Tuhan yaitu tertawa. Jadi mulai saat ini ketika Anda mulai berpikir tentang masa depanAnda, mulailah tertawa. Songsong hari depan Anda dengan penuh sukacita karena kita tahu bahwa masa depan kita ada di dalam rencana Tuhan, dan rancanganNya adalah baik buat kita (Yeremia 29:11).

Menabur Tertawa.
Kata Ishak berarti tertawa. Dalam Kejadian 26:12-14, “Maka menaburlah Ishak (tertawa) di tanah itu …” Mengapa kita harus menabur tertawa? “… sebab dia (Ishak = tertawa) diberkati Tuhan.” (Kejadian 26:12).
Apakah Anda ingin mendapatkan berkat Tuhan? Mulailah tertawa.

Pdt. Agus Marada
E-mail: batuhijauchurch@yahoo.com