KOMUNITAS - Gaya Hidup Tuhan
Pada hari-hari terakhir, rasul Paulus berkata bahwa kita akan menemukan masa-masa yang sukar (2Timotius 3:1). Kita perlu memperhatikan bagaimana kita bisa memiliki kehidupan yang kuat dalam hidup ini, agar tidak kandas atau gagal dalam pengiringan kita kepada Tuhan.
Sejak awal mula Tuhan sudah memberikan pedoman kepada kita bahwa ada kehidupan yang sudah teruji dan tidak pernah mengalami kegagalan yaitu gaya hidup Tuhan sendiri.
Dalam kitab Kejadian 1:26, kita menemukan bahwa Tuhan tinggal dalam komunitas. Kata “Kita” dalam ayat ini menunjuk kepada sebuah “persekutuan”. Tuhan bukanlah satu oknum yang hidup secara egosentris. Sebagai Tritunggal yang kudus tinggal dalam kebersamaan dan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya di antara Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Bagaimana kita dapat hidup dalam gaya hidup yang diinginkan Tuhan?
1. Miliki gaya Hidup Tuhan – gaya hidup “KITA” (Kejadian 1:26)
Dengan mengetahui bahwa Tuhan hidup dalam persekutuan (komunitas), maka kita dapat memastikan bahwa gaya hidup yang benar adalah gaya hidup komunitas. Gaya hidup yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita adalah gaya hidup dalam komunitas. “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kejadian 1:26). Jika kita ingin hidup dalam kemenangan, maka kita perlu masuk dalam komunitas.
2. Melipatgandakan gaya hidup Tuhan – “Beranakcuculah …” (Kejadian 1:28)
Keinginan Tuhan dari awalnya adalah bahwa kita melipatgandakan gaya hidupn Tuhan melalui kelompok lain yang lahir sebagai bagian dari kedewasaan sebuah komunitas yang normal. Tuhan memberikan contoh pelipatgandaan ini melalui penempatan Adam dan Hawa di taman Eden. Komunitas Surga dilipatgandakan di Taman Eden, dan melalui Adam dan Hawa Tuhan ingin agar terus-menerus terjadi pelipatgandaan gaya hidup komunitas yang adalah gaya hidup Tuhan untuk memenuhi seluruh bumi.
3. Janji Tuhan untuk Komunitas – “… Aku ada …” (Matius 18:20)
Tuhan berjanji untuk hadir dalam setiap komunitas yang mengasihi nama Yesus. Komunitas yang terdiri dari dua atau tiga orang yang saling mengasihi dan bersekutu dalam nama Yesus. Dalam Yohanes 14:23, Tuhan berkata bahwa Bapa akan datang bersama dengan Tuhan Yesus untuk menyediakan komunitas bagi setiap orang yang mengasihi Tuhan Yesus dan menuruti firman Tuhan. Kehadiran Tuhan dalam sebuah komunitas akan membuat komunitas itu menjadi komunitas yang hebat.
Mengapa gaya hidup komunitas adalah gaya hidup yang kuat?
Di dalam komunitas menurut Pengkhotbah 4:9-12, kita akan dapat saling tolong menolong. Sebuah hubungan yang sehat harus melibatkan orang ketiga agar hubungan itu dapat bertahan lama, karena menurut Pengkhotbah, “… tali tiga lembar tidak mudah diputuskan.”
Apa yang mebuat kita tidak setia dalam komunitas?
Faktor-faktor penghalang untuk hidup dalam komunitas yang sehat adalah kesombongan, merasa tidak membutuhkan yang lain. Penundukan diri pada satu dengan yang lainnya dan adanya saling menghormati dan menghargai akan menyelesaikan masalah ini.
Faktor lainnya adalah bahwa kita sudah begitu lama hidup dalam gaya hidup yang berbeda (Efesus 2:1-2), sehingga kita perlu belajar dan menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang baru yang Tuhan inginkan dari kita (Efesus 2: 8-10).
Seperti apakah Gaya Hidup Tuhan atau Gaya Hidup Komunitas itu?
Gaya Hidup Tuhan adalah Gaya Hidup “Kita” yaitu persekutuan. Di dalam kersekutuan (komunitas) ini kita akan belajar untuk “hidup saling”, yang bertentangan dengan gaya hidup dunia dan iblis.
Gaya hidup Tuhan adalah:
· Memberi bukan mengambil
· Mengampuni bukan membenci
· Kebenaran bukan tipu muslihat
· Menundukkan diri bukan meninggikan diri
· Rendah hati dan bukan kesombongan
Inti dari gaya hidup Tuhan dapat ditemukan dan telah diringkaskan dalam 1Korintus 13:4-8, yaitu gaya hidup KASIH.
Pdt. Agus Marada
E-mail: batuhijauchurch@yahoo.com
Thursday, May 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment