Friday, October 5, 2007

Hidup Dalam Kuasa Tuhan

Orang-orang percaya dipanggil Tuhan untuk hidup dalam suasana yang berbeda yaitu alam penuh petualangan bersama Tuhan. Dalam perjalanan bersama Tuhan ini ada jaminan pemeliharaan, perlindungan, dan kepastian tujuan.
Namun dalam Yeremia 14:10-12, kita menemukan bahwa kuasa Tuhan tidak dapat bekerja dalam kehidupan orang-orang percaya sebab ada begitu banyak dosa dan kejahatan yang belum diakui di hadapan Tuhan.
Orang-orang Israel (Yehuda) menolak kehidupan penuh kuasa yang sangat menyenangkan ini karena mereka berbuat dosa dan menyakiti hati Tuhan.
Orang-orang Israel merupakan gambaran yang sangat pas bagi orang-orang Kristen secara keseluruhan pada masa ini. Sedangkan Yehuda adalah representasi dari orang-orang percaya yang suka memuji Tuhan (Yehuda artinya pengucapan syukur atau pujian). Israel ditolak dan Yehuda tidak ada kuasa karena dosa belum terselesaikan.

Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat bagaimana kuasa Tuhan dapat bekerja dalam kehidupan orang-orang percaya.
1. Doa Syafaat
"Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!” (Yer 14:11).
Kuasa Tuhan bekerja karena ada doa-doa syafaat yang dinaikkan oleh orang-orang yang peduli akan nasib orang lain. Jika Anda peduli akan nasib keluarga anda, lakukanlah doa syafaat untuk mereka. Kita dipanggil untuk menjadi imam-imam bagi Tuhan yaitu kehidupan yang penuh doa.
Doa adalah seumpama nafas dalam kehidupan orang-orang percaya. Kehidupan yang tanpa doa adalah kehidupan yang mati. Yeremia adalah seorang pendoa dan dia berdoa untuk kebaikan orang-orang Yehuda. Tetapi karena sudah tidak mungkin lagi kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan orang-orang Yehuda, Tuhan berfirman kepada Yeremia, “Berhenti berdoa bagi mereka!“
Jika seseorang tidak mau bertobat maka kuasa Tuhan tidak dapat bekerja dalam hidupnya sekali pun ada orang yang berdoa syafaat untuk kebaikan orang tersebut.
Doa mendatangkan kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan orang yang berdoa dan dalam kehidupan orang yang didoakan.
2. Puasa
“Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; …” (Yer 14:12).
Puasa membuat kuasa Tuhan bekerja lebih efektif lagi dalam kehidupan setiap orang percaya. Ketika seseorang berpuasa, keinginannya menjadi selaras dengan keinginan Tuhan.
Puasa yang disertai doa yang sungguh-sungguh akan mengubah perjalanan sejarah dan masa depan seseorang ataupun masa depan sebuah bangsa.
Ketika orang-orang Niniwe mendengar khotbah Yunus dan mereka berpuasa serta berdoa mereka terhindar dari kehancuran (Yunus 3:1-10).
Sebelum memulai pelayananNya, Tuhan Yesus berdoa dan berpuasa selama 40 hari dan 40 malam.
Rasul Paulus juga berpuasa selama 3 hari 3 malam segera setelah pertobatannya.
Dalam khotbah di bukit, Tuhan Yesus menekankan bahwa puasa itu sangat penting dan ada upah bagi mereka yang melakukannya.
Setelah berpuasa, Tuhan Yesus diluasai oleh Roh Kudus dan mulai berkhotbah, mengajar, menyembuhkan orang-orang sakit, dan mengusir setan-setan. “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu” (Lukas 4:14). Yesus berjalan dalam kuasa Roh sesudah Ia berpuasa. Sudah seharusnyalah kita juga berpuasa seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, jika kita ingin berjalan dalam kuasa Roh yang sama seperti yang dialami Yesus.
3. Memberi Persembahan
“Sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka,” (Yer 14:12).
Hidup kita adalah sebuah persembahan bagi Tuhan entah itu menyenangkan Tuhan atau tidak. Dengan membawa persembahan harta atau uang kita kepada Tuhan akan membuat kuasa Tuhan bekerja lebih dahsyat lagi dalam kehidupan kita. Pernahkan Anda menyadari bahwa saat Anda memberi persembahan Anda diperhatikan oleh Tuhan? (Markus 12:41-44).
Dalam ayat-ayat ini kita melihat bahwa persembahan yang membuat Tuhan tertarik untuk menyatakan kuasanya adalah yang diberikan:
• Dari kekurangan kita
Kita memberi persembahan bukan hanya ketika kita mengalami kelimpahan segala-galanya. Justru persembahan menjadi sebuah korban yang menyenangkan Tuhan ketika kita memberi dari kekurangan kita.
• Dari semua yang ada pada kita
Bukan dari harta orang lain atau hasil curian atau korupsi. Persembahan kita haruslah merupakan bagian dari hidup kita.
• Dari seluruh nafkah kita
Tuhan memberkati orang yang bekerja dan menerima upah. Jadi persembahan kita haruslah persembahan yang berasal dari hasil keringat kita.

No comments: